SEJARAH SINGKAT BALIKPAPAN
Balikpapan sebagai pintu gerbang utama Kalimantan Timur merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki sarana pelabuhan udara yang bertaraf International yang berkedudukan bukan sebagai ibukota Provinsi, disamping mempunyai sarana pelabuhan laut untuk pelayaran samudra ( International ) yang terus dikembangkan dimasa yang akan datang.
Penduduk asli Suku Balik di Kampung " Sepaku " dan " Pemaluan " dulu Balikpapan Seberang- sekarang masuk Kabupaten Pasir.
Generasi terakhir yang diketahui adalah " DODE " Kepala Kampung Nenang Besar yang meninggal di Pemaluan ( Kabupaten Pasir ).
Keturunan berikutnya adalah keturunan campuran dengan Suku Pasir dan Suku Banjar (VERBASTERN).
ASAL USUL NAMA BALIKPAPAN
Adanya 10 keping yang kembali ke Jenebora dari 1.000 keping yang diminta oleh Sultan Kutai sebagai sumbangan bahan bangunan untuk "Pembangunan Istana Baru Kutai Lama " ke sepuluh papan yang balik tersebut disebut oleh orang kutai " Balikpapan Tu ". Sehingga wilayah sepanjang teluk Balikpapan tersebut, tepatnya di Jenebora disebut Balikpapan. Suku Pasir Balik ( Suku Asli Balikpapan ) adalah keturunan Kakek dan Nenek bernama Kayun Kuleng dan Papan Ayun. Sehingga Daerah sepanjang teluk Balikpapan oleh keturunannya disebut Kulen - Papan atau artinya Balikpapan ( dalam bahasa Pasir Kuleng artinya Balik ). Dalam legenda juga disebutkan asal-usul kata Balikpapan, yaitu dari seorang putri yang dilepas oleh ayahnya seorang raja yang tak ingin putrinya tersebut jatuh ketangan musuh. Sang putri yang balita diikat diatas beberapa keping papan dalam keadaan terbaring. Karena terbawa arus dan diterpa gelombang, papan tersebut terbalik. Ketika papan tersebut terdampar di tepi pantai ditemukan oleh nelayan dan begitu dibaliknya ternyata terdapat seorang putri yang masih dalam keadaan terikat. Konon putri tersebut bernama putri Petung yang berasal dari kerajaan Pasir, sehingga Daerah tempat ditemukannya putri tersebut dinamakan Balikpapan.
Hari Jadi kota Balikpapan ditentukan pada tanggal 10 Februari 1897, penetapan tanggal ini merupakan hasil Seminar Sejarah Kota Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal Pemboran pertama minyak di Balikpapan yang dilakukan oleh Perusahaan Mathilda sebagai realisasi dai pasal-pasal kerjasama antara J.H. Mensen dengan Mr. Adams dari Firma Samuel dan Co.
Untuk tetap menginat dalam Sejarah Pemerintah Kota Balikpapan tercatat nama-nama Pimpinan Daerah selaku Walikota Balikpapan sebagai berikut :
Ditulis ulang oleh Bapak Mardiansyah